Powered By Blogger

SELAMAT DATANG

Thanks sobat telah berkunjung ke blog yang sederhana ini ,Semoga bermanfaat

Minggu, 07 Maret 2010

Islamic Book Fair 2010



Islamic book fair (IBF) ke-9 yang di gelar di istora senayan Jakarta, 5-14 maret 2010 adalah pameran yang di tunggu-tunggu seluruh stakeholders perbukuan islam. Mulai dari penerbit, penulis, distributor, dan tentunya masyarakat pecinta buku-buku islam. Islamic book fair tidak hanya pameran buku islam terbesar di Indonesia tetapi juga terbesar diAsia tenggara. Pada hari sabtu (6 maret 2010) saya berkesempatan berkunjung ke IBF, Ini kali kedua saya berkunjung ke pesta buku islam tersebut. Ada yang berbeda pada penyelenggaran IBF tahun ini, pada tahun ini pihak panitia menyediakan dua tenda yang cukup nyaman di depan gedung pameran yang mampu menampung sekitar 70 stan tambahan sehingga jumlah keselurahan stan pada tahun ini meningkat menjadi sekitar 350 stan, hal ini tentunaya semakin memanjakan para pengunjung karena lebih banyak pilihan yang dapat pengunjung manfaatkan. Tidak hanya pameran buku yang ada di IBF namun juga terdapat berbagai acara yang menarik mulai dari seminar, bedah buku, pentas seni islami dll.bagi anda yang juga senang berbelannja produk-produk muslim lainnya anda dapat brekunjung ke lantai dua, disana terdapat stan-stan yang menjual beragam busana muslim dan aksesoris muslim lainnya, pokoknya komplit deh.

Di salah satu stan buku

Oh iya sedikit tips dari saya, bagi anda yang mau mendapatkan buku-buku murah dengan diskon sampai 70% datanglah pada hari terakhir pameran karena bisa dipastikan seluruh stan akan ‘cuci gudang’ di hari itu, akibatnya pengunjung pun membludak pada hari terakhir dan suasananya jadi mirip suasana swalayan menjelang hari raya. Namun bagi anda yang tidak mau berdesak-desakan di hari terakhir, berkunjunglah pada hari biasa pameran, pengalaman saya di hari biasa pun sudah ada beberapa penerbit yang memberikan diskon sampai 70%. Selamat berkunjung dan perluas ilmu dan wawasan dengan membaca buku.

Jumat, 05 Maret 2010

Resensi Buku : Bung Karno Menggugat !


Judul Buku : Bung Karno Menggugat : Dari Marhaen, CIA, Pembantaian Massal ’65 hingga G30S
Penulis : Dr. Baskara T, Wardaya, SJ
Penerbit : Galangpress

Dengan Lengsernya rezim orde baru dan Indonesia memasuki era reformasi ,tak dapat di pungkiri minat masyarakat untuk kembali membaca dan mengkaji sejarah terasa semakin meningkat. Hal tersebut ditandai dengan maraknya berbagai seminar, diskusi dan terbitnya buku-buku yang bertemakan sejarah yang ditulis dari berbagai perspektif dan tafsir yang berbeda. Bila pada zaman orde baru, penulisan sejarah banyak di susupi oleh kepentingan penguasa - dengan cara mengurangi, menutup-nutupi atau menambahkan suatu fakta sejarah, sehingga menjadi bias dan subjektif - agar kekuasaanya mendapatkan legitimasi historis. Maka pada era reformasi ini para sejarawan ataupun masyarakat yang mempunyai minat dalam melakukan pelurusan sejarah mencoba menulis ulang sejarah.

Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno yang lebih akrab di panggil Bung Karno adalah salah satu tokoh yang mendapatkan porsi yang tidak tepat dalam penulisan sejarah pada masa orde baru. Hal Ini dapat dikarenakan orde baru di istilahkan (dalam buku sejarah saat itu )sebagai “koreksi total” atas kebikjan Orde lama di bawah kepemimpinan sukarno. Maka sejarah yang tidak utuh tentang Bung karno di tampilkan kepada masyarakat. Akibatnya, masyarakat yang terlanjur percaya dengan pembodohan dan distorsi sejarah oleh orde baru bersikap apriori terhadap tokoh ini . Sebaliknya bagi pendukung dan pengagumnya, Sukarno diibaratkan sebagai tokoh tanpa cacat dan merupakan personifikasi dari Ratu adil yang akan membawa kemenangan bagi bangsanya seperti yang pernah diramalkan oleh Jayabaya. Akibatnya, sosok sukarno di penuhi berbagai mitos, terutama di kalangan masyarakat jawa saat itu yang senang mengkomsumsi dan memproduksi cerita-cerita magis dan diluar logika. Dua kutub yang bersebarangan ini membuat sejarah sukarno menjadi kabur, ironisnya pemikiran-pemikiran dari sukarno dari berbagai masa, dari masa muda hingga menjelang Turun dari jabatan Presiden tidak tergali dengan baik.

Ditengah hausnya masyarakat tentang penulisan sejarah khususnya sejarah sukarno yang lebih mendekati objektifitas dan di tulis tanpa kepentingan penguasa, buku ini hadir di tengah-tengah kita untuk menjawab kehausan itu. Buku yang berjudul Bung Karno menggugat seolah ingin menggugat fakta-fakta sejarah yang dikubur selama orde baru. Melalui buku ini kita tidak hanya di ajak membicarakan Sukarno sebagai tokoh besar, tetapi juga diundang melihat dan mendengarkan bagaimana Sukarno berbicara dan bertindak pada setiap kondisi zaman yang di laluinya. Dengan melalui Bung karno sebagai fokus sekaligus benang merah, buku ini berusaha “menggugat” kembali narasi penguasa yang telah terlanjur beredar mengenai berbagai peristiwa dan gagasan penting sejak zaman pergerakan hinnga zaman kemerdekaan Indonesia. Hasilnya bukan hanya paparan yang berbeda dengan paparan yang biasa kita dengar., melainkan juga rangsangan untuk mengembangkan wawasan dan berpikir lebih kreatif dan komprehensif.
Tulisan –tulisan di dalam buku ini salah satu tujuannya adalah mengajak kita untuk belajar dari sikap Sukarno, tidak hanya sikap Sukarno yang benar dan berjasa pada bangsa yang sangat dicintainya namun juga belajar dari kesalahan sikap dan kebijakan ketika Ia berkuasa. Karena sebai bangsa yang menghargai para pendahulu, kita tidak ingin apa yang dilakukan oleh Bung Karno dan tokoh –tokoh Founding Father lainnya hanya menjadi fakta dan romantisme masa silam yang mati dan tak memiliki arti sama sekali. Kita ingin memberi makna pada apa yang mereka lakukan sehinga semuanya menjadi “hidup kembali” dan memiliki arti pembelajaran bagi kita sekarang. Pokok bahasan yang menjadi tema utama di dalam buku ini diantaranya adalah, perbandingan pemikiran-pemikiran Sukarno muda dan Sukarno Tua ; Sukarno dalam kaitannya dengan tragedi tahun 1965; corak kepemimpinan Sukarno dibandingkan dengan kepemimpinan Suharto ; peran asing dalam dinamika politik Indonesia (dalam konstelasi perang dingin antara blok Barat dengan Blok timur)dibawah pimpinan Sukarno; serta konsekuensi dari semua itu atas pemahaman kita terhadap sejarah Indonesia. Semunya disampaikan dalam gaya bertutur yang akademik dan ilmiah namun tetap mudah dicerna oleh khalayak umum, sehingga banyak memberi informasi sekaligus perspektif lain dari Sukarno

Rabu, 03 Maret 2010

My Name is Khan

a
Rizvan Khan adalah seorang muslim yang di lahirkan di India, ia mempunyai seorang ibu yang selalu mengajarkan nilai-nilai kebaikan, cinta kasih dan kemanusian tanpa memandang latar belakang suku, warna kulit dan keyakinan. Rizvan sejak masa kecil mengalami Asperges syndrome, yakni suatu ketakutan yang berlebih terhadap lingkungan baru, kebisingan (suara keras), dan warna kuning. Tingkah aneh lainnya adalah Rizvan terlihat tidak bisa Fokus menatap lawan bicaranya, mata dan mulutnya tidak terkoordinasi dengan baik dan sering kali ia mengulang-ngulang kalimat yang di ucapkannya. Sehingga kesan orang aneh pun melekat pada diri Rizvan Khan
Namun di balik kekurangannya itu, ia adalah anak yang pintar dan selalu melakukan hal-hal kebaikan. Ibunya selalu memberi Sebuah nasehat : “Orang-orang baik selalu melakukan kebaikan” Nasehat itulah yang akan selalu memandu Khan dalam menjalankan kehidupan. Rizvan mempunyai adik yang bernama Rizu yang tidak terlalu suka denga nya. Berbeda dengan Rizvan, Rizu tidak mengalami kelainan Ia normal seperti biasa, hal inilah yang membuat Rizu lebih sukses dari pada kakak nya. Setelah dewasa sang adik pindah ke Amerika serikat, la bekerja dan menetap disana, sementara Rizvan tetap tinggal di India menjaga Ibunya. Namum keadaan itu berubah saat ibunya meninggal, dan akhirnya Rizvan memutuskan untuk pergi Ke Amerika serikat mengikuti jejak adiknya .Di sinilah perjalanan Rizvan Khan di mulai…

Setibanya di Negara Paman sam, Rizvan mendapatkan suasana baru. ia tinggal bersama dirumah adiknya yang telah menikah dengan seorang muslimah berhijab asal Amerika. Pekerjaan Rizvan sebagai sales produk kencantikan Wanita, membawanya bertemu dengan Mandira (diperankan oleh kajol), wanita asal india yang bekerja sebagai pegawai salon kecantikan. Mandira adalah seorang janda yang mempunyai anak satu bernama sam. Benih-bernih cinta kepada mandira mulai tumbuh didalam hati Rizvan. Setelah berbagai cara di lakukan Rizvan untuk menaklukan hati Mandira, akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Pernikahan itu di tentang oleh adiknya karena Mandira beragama Hindu. Namun cinta sudah terlanjur melekat di hati mereka sehingga pernikaha tetap di laksanakan. Jadilah mereka pasangan rumah tangga yang berbeda keyakinan. sebagai bentuk rasa hormat kepada Rizvan dan tradisi yang ada di dalam masyarakat india, Mandira dan anak menambahkan kata ‘ Khan ‘ pada nama belakang mereka. Khan adalah nama sebuah marga / fam di india, mayoritas orang yang bermarga itu beragama islam. Setelah itu kehidupan keluarga mereka berjalan normal, keluarga khan menjalankan hubungan yang baik dengan tetangganya yang asli warga Amerika Serikat, terutama kepada sebuah keluarga yang kebetulan kepala kelurganya berprofesi sebagai wartawan. Anak dari keluarga itu yang bernama Resse menjadi teman baik sam.

Keharmonisan hubungan keluarga khan dengan lingkungan sekitar dan komunitas asli warga Amerika Serikat lainnya tiba-tiba berubah drastis setelah peristiwa peledakan WTC 11 september 2002. Sentimen terhadap islam mewabah di seantero Amerika serikat, stigma negatif selalu di lekatkan kepada umat muslim di sana, generalisasi bahwa muslim itu teroris membuat muslim tersudut dengan berbagai intimidasi. Hal tersebut juga di alami oleh keluaraga khan. mandira dan anaknya walaupun tetap beragama Hindu namun kata ‘khan’ yang ada di belakang namanya, membuat warga beranggapan bahwa mereka adalah muslim. Usaha salon yang baru dirintis mandira bangkrut, sementara sam di sekolah selalu mendapatkan hinaan. Bahkan teman dekat sam, Resse memutuskan persahabatan dengan sam akibat kebencian kepada muslim.Resse beranggapan bahwa orang-orang islam harus bertanggung jawab terhadap ayahnya yang meninggal di Afganistan ketika bertugas menjadi wartawan. Puncak tragedi atas intimidasi yang di alami keluarga Khan adalah meninggalnya sam, darah daging yang sangat di sayangi oleh mandira akibat di keroyok secara brutal oleh para remaja Amerika. Resse menjadi saksi mata atas kematian sahabatnya itu namun di ancam tutup mulut oleh mereka yang membunuh Sam.

kesedihan mandira atas kematian anaknya berubah menjadi kebencian kepada Risvan. Mandira dalam keadaan kalut menyesali pilihannya untuk menikah dengan Rizvan khan. karena Rizvan dengan marga khan-nya, yang identik dengan seorang muslim di anggap oleh mandira menjadi penyebab atas kematian anaknya itu.
Akhirnay Risvan di usir oleh mandira dan hanya boleh kembali jika ia dapat menjelaskan bahwa dirinya bukanlah teroris kepada Rakyat Amerika yang di jumpainya dan ada lagi syarat yang paling konyol di berikan mandira, Rizvan harus mengucapkan “Nama saya Rizvan dan saya bukan teroris” kepada Presiden Amerika serikat. Sungguh perkataan dari luapan emosi sesaat mandira namun di tanggapi serius oleh Rizvan yang lugu.setelah di usir, Rizvan berkelana sambil mencoba untuk menemui Presiden secara langsung. Perjalannya sampai ke wilayah wehelmina, Georgia. Disana ia bertemu dengan mama jenny dan anaknya joel seorang yang berbaik hati kepada Rizvan. Sementara di tempat yang lain mandira mencari siapa pembunuh anakya. Walaupun tersangka sulit di temukan karena saksi kuncinya Resse telah di ancam untuk tutup mulut. Suatu ketika Prediden akan menghadiri sebuh acara di salah satu kampus Amerika , Risvan tak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia berada di tengah sekumpulan masa yang lain, tepat saat Presiden melintas di depannya , Rizvan berteriak “ nama saya Rizvan Khan dan saya bukan teroris” sialnya ada orang yang salah mendengar ,sehingga menjadi “……… saya teroris” tak pelak perkatan itu membuat panik orang-orang di situ terutama pasukan pengawal Presiden, Rizvan yang lugu menjadi kebingungan. ia seolah menjadi orang yang akan mengancam presiden dan harus di bekuk. Dengan sigap pengawal melumpuhkan Rizvan. Dan membawanya ke penjara . dalam insiden itu secara kebetulan ada seorang mahasisiwa keturunan india merekam peristiwa tersebut.

Didalam penjara, Rizvan terus menerus di interograsi. Aparat mencoba mencari keterkaitan rizvan dengan jaringan Al-Qaeda piminan Usamah Bin laden, Rizvan tak bisa menjawab apa-apa karena ia sendiri bingung mengapa ia masuk penjara dan tidak tahu menahu tentang Al-Qaeda. Aparat tak mendapatkan bukti apapun dalam keterlibatan Rizvan dengan jaringan teroris versi Amerika. Sebalikya di dapatkan rekaman telepon rizvan kepada kantor FBI yang berisi bahwa Rizvan melaporkan ada sekelompok orang yang berbahaya, yang berusah memprovokasi orang-orang untuk bertindak anarkis dengan dalil agama. Akhirnay rizvan di bebaskan. Mahasiswa yang merekam Rizvan saat berteriak di dekat Presiden berupaya melobi stasiun berita untuk melakukan investigasi dan mengenali siapakah sebenarnay Rizvan ? dan mengapa ia ngotot untuk bertemu presiden?

Sekeluarnya dari penjara, ia melihat di Televisi bahwa daerah wihelmina di terjang badai sangat parah, ia teringat akan keadaan mama jenny yang pernah di temuinya. Seketika itu pula ia kesana, dengan perjalan yang sangat berat ia tiba di wehelmina. ia membantu orang –orang yang terjebak di tegah badai, tak ada bantuan dari pemerintah karena akses untuk ke sana sangat sulit. Namun siapa sangka mahasiswa asal india dan beberapa wartawan yang memantau dan mengikuti Rizvan juga akhirnaya tiba di wihelmina untuk mewawancarai Rizvan. melihat ketulusan dan kegigihan Rizvan dalam membantu korban, Para wartawan berusaha meliput kegiataan Rizvan yang heroik itu dan menyiarkan ke stasiun berita-berita Amerika. Efeknya adalah Rizvan menjadi perhatian publik Amerika, ia menjadi buah bibir di mana-dimana, pengorbanan dan keberaniannya menjadi insprasi bagi orang lain dan ia menunjukan kepada Amerika, bahwa seorang muslim adalah orang yang baik dan penuh cinta kasih kepada sesama. Hal tersebut menggugah hati mandira dan ia menyesal telah mengusir Rizvan. Akhirnya mereka berjumpa kembali, namun pertemuan yang mengharukan tersebut tiba-tiba berubah saat seseorang dengan tiba-tiba menghujamkan belati ke rah Rizvan. Ia terkapar.. dan kritis.. Di saat yang bersamaan Amerika sedang melaksanakan Pemilihan Presiden yang baru.

Ternyata orang yang ingin membunuhnya adalah pengikut suatu kelompok yang pernah Rizvan adukan lewat telfon ke FBI. Orang itu sangat dendam dangan RIzvan. Operasi dilakukan dan hasilnya nyawa Rizvan dapat tertolong. Setelah itu Rizvan tetap bertekad ingin menemui Presiden Amerika yang baru ( dari warna kulit dan suaranya, seperti ingin memvisualkan sosok Presiden Barak obama). Akhirnya Rizvan dalam suatu kesempatan dapat bertemu dengan Presiden yang baru, ditengah ribuan warga. Sang Presiden berpidato di samping Rizvan dan ia memuji Rizvan sekaligus bersimpati kepada anaknya sam yang terbunuh karena alasan yang rasialis. Publik Amerika semakin mengenalnya dan dari peristiwa Yang di alami Rizvan perlahan kebencian dan sikap diskriminasi yang di alami muslim di Amerika mulai mereda.
Fim yang berdurasi sekitar dua jam setengah membawa pesan kemanusiaan yang dalam , bahwa cinta adalah sumber dari setiap kebaikan individu dan masyarakat. Persepsi dunia barat yang keliru tentang ajaran islam yang sesungguhnya sangat mengedepankan perdamaian. Membuat kebencian sebagian masyarakat dari Negara-negara barat yang tidak mendasar. Di film ini sakh rukh khan berperan sangat bagus, saya sendiri sebelumnya tidak terlalu suka dengan actor ini dan film2 india, akhirnya harus mengacungkan jempol untuk akting khan di film ini. Dan yang membuat film ini menarik dan enak di tonton adalah keberhasilan sang sutradara untuk menggabungkan unsur drama, humor, kemanusian dan politik menjadi satu paket yang menarik. Namun kelemahan film ini di mata saya adalah sang sutradara dan penulis scenario, dalam mengambarkan toleransi agama melabrak aturan di dalam islam : bahwa haram hukumnya menikah dengan orng yang berlainaan agama. Itu bukanlah aturan yang kolot namun di turunkan oleh sang Maha Kuasa untuk kebaikan manusia. Terlepas dari satu masalah yang controversial itu film ini layak untuk di tonton.

Senin, 01 Maret 2010

Berawal ketika saya menonton acara di sebuah stasiun swasta yg membahas taktik perang kota antara Hamas- israel di jalur Gaza. Sang narasumber berkata bahwa Hamas sengaja melakukan konfrontasi dengan israel demi tujuan politiknya yakni agar PBB dan dunia internasional bersimpati&memberikan bantuan dalm bentuk makanan & dana ke jalur gaza yg menjadi basis kekuatan Hamas,lebih lanjut sang narasumber yg juga mantan operator intelijen di zaman orde baru menuduh Hamas memanfaatkan Rakyat Gaza sbg tameng hidup& Hamas hanya bersembunyi di balik rakyat sipil, sungguh analisa yg ngawur !! Faktanya justru sebaliknya Pihak Israel lah yg memang sejak lama telah mempunyai rencana melakukan operasi besar-besaran(perang) untuk menumpas habis kekuatan Hamas di Gaza, jadi tidak tepat apabila dikatakan Hamas yg merekayasa perang di Gaza demi mendapatkan suplai bantuan dari dunia internasional.

Kemudian tuduhan bhwa Hamas berlindung di balik rakyat sipil dengan menjadikannya tameng hidup adalah tuduhan yg tidak mendasar. Hamas yg didirikan 14 Desember 1987 seiring dgn pecahnya inthifadah adalah kekuatan yg mendapat dukungan penuh dari rakyat palestina,ini terbukti saat Hamas memenangi pemilu di tahun 2006 menumbangkan dominasi Fatah. Pasukan tempur Hamas (Brigd. Izzudin Al Qassam) pun berasal dari rakyat sipil. Bila bnyak korban sipil yg jatuh Haruskah Hamas yg disalahkan? Bukankah israel sang penjajah yg melakukan penyerangan membabi buta yg menjadi sebab banyaknya rakyat sipil yg menjadi korban.bila kita berfikir dgn logika tak sulit untuk menyimpulkan bhwa Israel yg merasa malu & tersudut berusaha memutar balikin fakta dalm perang Gaza & menyebar opini yg keliru tentang Hamas.


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Urban Designs